'⌣'

me n pooh

Silahkan download

Selasa, 29 Maret 2011

Bumi = Sahabat

Selama ini bumi, tempat tinggal kita satu-satunya di dunia ini, sudah menjadi teman—bahkan sahabat yang sangat baik bagi kita. Dia selalu menyediakan apapun yang kita butuhkan; saat kita lapar dia menyediakan tumbuhan dan binatang untuk kita, saat kita haus dia sudah menyiapkan air untuk kita semua, dan yang pasti dia menyediakan oksigen untuk kita tetap hidup.

Sudah terlalu banyak—sangat-sangat banyak yang bumi lakukan untuk kita. Lalu apa balasan kita –yang mengaku sebagai sahabat bumi—untuknya?

Coba kita lihat apa yang telah dilakukan manusia kepada bumi, sejauh ini.

1. Penebangan Hutan

Bumi dengan baik hati memberikan ‘bonus’ kepada kita agar kita bisa bernafas lebih mudah. Dia menyediakan pohon-pohon di hutan sana, agar produksi oksigen lebih lancar. Tapi apa yang terjadi? Manusia menebangnya sembarangan, merusaknya, bahkan membakarnya. Tanpa rasa berterimakasih manusia malah menghancurkan apa yang bumi telah berikan kepada mereka.

2. Penggunaan Barang Tambang Berlebihan

Demi mencapai dunia industri dan peradaban serba modern dengan pesat, manusia menggunakan barang tambang dengan berlebihan. Contohnya, minyak bumi, batu bara, nikel, emas, pasir, tembaga, dan perak. Ingat, barang tambang seperti itu tidak bisa diperbaharui, dengan kata lain akan habis, suatu hari nanti. Mungkin saat ini kita bisa senang karena barang-barang tambang itu melimpah sehingga kita menggunakannya dengan sepuasnya. Tapi nanti?

Contoh yang paling mudah dilihat mungkin minyak bumi. Kita bisa lihat sendiri berapa banyak kendaraan yang membutuhkan bensin setiap harinya. Berapa banyak kendaraan yang bertambah di bumi ini setiap harinya. Sayangnya, pertambahan kendaraan itu berbanding terbalik dengan banyaknya minyak di bumi ini.

Menurut catatan Energy Information Administration .USA, setiap harinya penduduk bumi menghabiskan minyak sekitar 80 juta barel. Alias hampir 30 miliar barel per tahun. Kalau kita jumlahkan dalam kurun waktu seabad, maka manusia telah menghabiskan minyak sebanyak sekitar 3 triliun barel. Setara dengan 450 triliun liter. Atau lebih dari 300 triliun ton. Artinya, dalam 100 tahun terakhir ini isi perut Bumi telah kehilangan cairan minyak sebanyak 300 triliun ton. Atau, bervolume 450 triliun liter. Kalau sebuah kapal tangker isinya 100.000 liter, maka ini sama dengan 4,5 miliar kapal tanker.
Bisa dibayangkan kan, betapa ’kosongnya’ perut bumi? Itu hanya diakibatkan oleh minyak bumi loh, belum yang lain-lain.

3. Membangun Gedung-gedung tinggi


Manusia memang berrevolusi, semakin lama semakin modern. Salah satunya dengan membangun banyak gedung tinggi di kota-kota besar. Efek dari membangun gedung-gedung tinggi ini sangat berbahaya.

Karakteristik tanah di sekitarnya akan berubah, sirkulasi angin terhambat dengan adanya gedung-gedung menjulang tinggi itu, dan yang paling parah, adalah perubahan iklim. Pembangunan gedung-gedung yang berdinding kaca juga akan mengakibatkan peningkatan panas, karena kaca-kaca itu memantulkan langsung radiasi panas matahari.

4. Perusakan ekosistem laut

Laut adalah tempat yang bumi berikan untuk kita, di dalamnya berisi berbagai macam hal. Dan manusia, lagi-lagi, dengan seenaknya merusak laut. Terumbu karang, pengambilan fauna dengan seenaknya sehingga mengakibatkan fauna itu akan punah, perusakan hutan mangrove.

Jika sekarang bumi ’marah’, wajar gak? Coba lihat beberapa ’kemarahan’ bumi akibat ulah manusia.

Mungkin dari posting kami sebelumnya sudah banyak diceritakan efek-efek dari pemanasan global ini, berbagai akibat, bahaya-bahaya yang terjadi, yang semuanya mengerikan. Air laut pasang, es di kutub mencair, bumi semakin panas, polar bear kehilangan tempat tinggal..

Kita semua tahu, pemanasan global ini tidak bisa dicegah, tapi kita masih bisa memperlambat efek dari pemanasan global ini. Ada beberapa tindakan yang sangat mudah yang dapat kita lakukan. Tidak usah menyuruh orang lain untuk melakukan, cukup menyuruh diri kita sendiri.


1. Switch Off

Matikan sumber listrik yang tidak dibutuhkan. Saat televisi tidak ditonton, laptop tidak digunakan, AC yang terus-menerus menyala,, kita cukup memencet tombol off dan mencabut listrik. Yakinkan bahwa sambungan benar-benar terputus sehingga listrik tidak mengalir. Bahkan MTV dengan program switch-nya juga meminta kaum muda untuk me-switch alat listrik yang tidak digunakan J

2. Membuang sampah pada tempatnya

Kata-kata yang terlalu sering kita dengar tetapi cukup susah untuk dilakukan. Apa susahnya sih, membuang sampah di tempat sampah? Atau kalau tidak ada tempat sampah terdekat, menyimpannya dahulu?

3. Meminimalisasi penggunaan plastik

Sekarang semakin banyak tas belanja yang dapat kita gunakan sebagai pengganti plastik. Yang termudah bisa didapat di carefour hanya dengan sepuluh ribu rupiah.

4. Menggunakan kendaraan umum

Untuk menghemat bahan bakar yang semakin lama semakin berkurang, kita bisa menggunakan kendaraan umum. Selain lebih murah, memakai kendaraan umum juga dapat mengurangi polusi, jika dibandingkan kita semua memakai kendaraan sendiri. Tapi, kalau jarak yang ingin ditempuh masih kurang dari 5 km, ada baiknya kita berjalan kaki, atau dengan sepeda. Selain sehat, juga dapat mengurangi polusi.

5. Mengurangi makan daging

Menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia!

Toh memperbanyak sayuran juga membuat pola konsumsi kita lebih sehat, atau mungkin untuk yang lagi diet bisa cepat kurus! :D

6. Menanam satu buah pohon

Hanya dengan menanam satu buah pohon, jika dilakukan oleh setiap orang pasti akan berakibat sangat baik. Semakin hijau, semakin damai lingkungan kita, hati pun ikut tentram melihat hijau-nya lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar